Sayuran
wortel dan buah tomat merupakan salah satu jenis tanaman yang sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia. Pemanfaatan sayuran wortel dan tomat dalam
kehidupan sehari-hari hingga saat ini hanya terbatas sebagai bahan pembuat
berbagai masakan, pembuatan jus, pembuatan masker wajah, atau digunakan sebagai
bahan baku obat pencegah kanker yang digabungkan dengan ubi jalar, dan juga
untuk saus tomat (Anonim, 2007 ). Tetapi belum ada pemanfaatan sayuran wortel dan
buah tomat yang digunakan untuk hidangan-hidangan penutup seperti es buah, atau
puding, dan lain sebagainya yang mungkin bisa meningkatkan nilai ekonomis
sayuran wortel dan tomat tersebut.
Salah satu
bahan pelengkap hidangan penutup yang cukup digemari dalam masyarakat Indonesia
adalah Nata de Coco yang bahan
dasarnya adalah air kelapa. Namun peneliti mencoba membuat Nata de Carrotto dengan sayuran wortel dan buah tomat sebagai bahan
dasarnya.
Sehingga peneliti
mengharapkan hasil dari pembuatan Nata de
Carrotto ini, dapat meningkatnya
kesejahteraan petani wortel dan tomat dengan adanya pengolahan baru sebagai Nata de Carrotto.
Nata
Nata yang pertama kali dikenal orang adalah Nata de coco yang bahan baku dalam pembuatannya adalah air kelapa. Nata de coco adalah makanan segar yang
berasal dari salah satu negara penghasil kelapa terbesar di dunia yaitu negara
Filipina. Nama Nata berasal dari nama
penduduk asli Filipina yang memiliki pemikiran untuk menciptakan suatu kreasi
baru yang inovatif dari air kelapa yang terbuang percuma dari pabrik penghasil
kopra di tempat itu. Nama Coco
berasal dari nama latin kelapa yaitu Cocos
nucifera dan Nata berasal dari
orang yang membuat kreasi baru tersebut (Warisno, 2007).
Menurut Misgiyarta (2007), pengertian
dari nata de coco adalah makanan
pencuci mulut (desert) yang mengandung banyak serat, selulosa dengan kadar yang
tinggi dan dihasilkan Acetobacter xylinum
dalam media cair sebagai substratnya. Selulosa dengan kadar yang tinggi
bermanfaat untuk kesehatan dalam membantu pencernaan. Nata de coco juga memiliki kadar kalori yang rendah sehingga cocok
untuk program diet.
Dari segi penampilannya makanan ini memiliki nilai estetika yang tinggi, penampilan warna putih agak bening, tekstur kenyal, serta aroma yang segar. Dengan penampilan tersebut maka nata sebagai makanan desert memiliki daya tarik yang cukup tinggi.
nata de coco |
cara pembiakan Acetobacter xylinum dlm media air kelapa |
Dari segi penampilannya makanan ini memiliki nilai estetika yang tinggi, penampilan warna putih agak bening, tekstur kenyal, serta aroma yang segar. Dengan penampilan tersebut maka nata sebagai makanan desert memiliki daya tarik yang cukup tinggi.
Menurut Suryani (2007), bakteri Acetobacter xylinum digunakan sebagai
pembentuk nata, karena dapat mengubah
gula menjadi selulosa. Acetobacter
xylinum dapat mengubah 19% gula menjadi selulosa. Selulosa yang terbentuk
dalam media tersebut berupa benang-benang yang bersama dengan polisakarida
membentuk jalinan yang terus menerus menebal menjadi lapisan nata. Asam asetat digunakan untuk
menurunkan pH dalam media.
Kali ini penulis ingin mencoba
mengganti air kelapa dengan sari-sari wortel dan tomat sebagai bahan baku nata.
Wortel
Tanaman wortel sudah tidak asing lagi bagi semua
orang, karena dapat ditanam dan dipanen sepanjang tahun. Tanaman ini termasuk
tanaman umbi semusim, disebut demikian karena tanaman ini hanya dapat
berproduksi satu kali dan kemudian mati. Umur tanaman wortel biasanya berkisar
antara 70 hingga 120 hari, tergantung pada macam varietasnya. Tanaman ini dapat
ditemui di daerah pegunungan yang memiliki suhu udara dingin dan lembab, pada
ketinggian 1200 meter di atas permukaan air laut. Tumbuhan wortel membutuhkan
sinar matahari yang cukup serta menyukai tanah yang subur dan gembur (Anonim, 2005).
Menurut Cahyono (2006), dalam sistematika
tumbuh-tumbuhan, wortel dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta (Tanaman berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (Biji berada dalam buah)
Kelas : Dicotyledonae (Biji berkeping dua atau biji belah)
Ordo : Umbelliferales
Famili : Umbellifrae / Apiaceae / Ammiaceae
Genus : Daucus
Species : Daucus carota
L.
Menurut Cahyono (2006), kandungan
nilai gizi dan kalori dalam umbi wortel per 100 gram bahan segar adalah sebagai
berikut;
No.
|
Jenis
Zat Gizi
|
Jumlah
|
1.
|
Kalori
|
42 kalori
|
2.
|
Protein
|
1,2 gram
|
3.
|
Lemak
|
0,3 gram
|
4.
|
Karbohidrat
|
9,3 gram
|
5.
|
Kalsium
|
39 miligram
|
6.
|
Fosfor
|
37 miligram
|
7.
|
Besi
|
0,8 miligram
|
8.
|
Natrium
|
32 miligram
|
9.
|
Serat
|
0,9 gram
|
10.
|
Abu
|
0,8 gram
|
11.
|
Vitamin A
|
12.000 SI
|
12.
|
Vitamin B-1
|
0,06 miligram
|
13.
|
Vitamin B-2
|
0,04 miligram
|
14.
|
Vitamin C
|
6 miligram
|
15.
|
Niacin
|
0,6 miligram
|
16.
|
Air
|
88,2 gram
|
Menurut
Thomas (2007), jenis-jenis wortel, dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Jenis
imperator, yakni wortel yang memiliki
umbi akar berukuran panjang dengan ujung meruncing dan rasanya kurang manis.
2. Jenis
chantenang, yakni wortel yang
memiliki umbi akar yang berbentuk bulat panjang dan rasnya manis.
3. Jenis
mantes, yakni wortel kombinasi dari
jenis wortel imperator dan chantenang.
Menurut
Cahyono (2006), wortel memiliki banyak kegunaan yang dapat
dikelompokkan menjadi 3
kelompok besar, yaitu:
1. Bahan
Makanan
Wortel
dapat digunakan dalam berbagai macam masakan, misalnya sup, cap cai, bistik,
kari, mie, dan sebagainya. Selain dapat digunakan untuk bahan pelengkap
makanan, wortel juga dapat diolah menjadi minuman seperti jus wortel dan pewarna makanan alami yang berupa tepung umbi.
2. Bahan
Obat-obatan
Wortel
memiliki kegunaan untuk menyembuhkan beberapa penyakit, karena wortel
mengandung zat-zat yang berkhasiat menyembuhkan penyakit, seperti :
A. Senyawa
beta-karoten yang dapat menimbulkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tumor,
menghambat penyebaran sel kanker, dan mengaktifkan enzim pelawan sel kanker
serta menyamarkan flek pada kulit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wortel
dapat mencegah semua jenis kanker.
B. Senyawa
karoten (pro-vitamin A) dapat mencegah penyakit rabun senja
C. Enzim
pencernaan yang dapat berfungsi diuretik, serta
D. Senyawa-senyawa lain yang dapat mengatasi
jenis-jenis penyakit tertentu, misalnya lemah syaraf, asam urat, sembelit, bau
mulut, dan lain-lain.
3. Bahan
Kosmetika
Wortel
dapat digunakan sebagai bahan kosmetika, yaitu untuk merawat kecantikan wajah
dan kulit, serta menyuburkan rambut.
Senyawa karoten yang terkandung dalam wortel tersebut dapat menjaga
kelembapan kulit, memperlembut kulit, memperlambat timbulnya kerutan pada
wajah, memperkuat jaringan tempat tumbuh helaian rambut.
Tomat
Tanaman tomat adalah tanaman semusim atau hanyak
berproduksi satu kali saja lalu mati. Tanaman ini berbentuk perdu sehingga
membutuhkan penopang yang terbuat dari kayu maupun bambu dan memiliki ketinggian
lebih kurang 2 meter. (Cahyono, 2008).
Menurut Cahyono (2008), dalam sistematika tumbuh-tumbuhan, tomat dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta (Tanaman berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (Biji berada dalam buah)
Kelas : Dicotyledonae (Biji berkeping dua)
Ordo : Tubiflorae
Familia : Solanaceae
Genus : Lycopersicon
Spesies : Lycopersicon
lycopersicum (L) Karst
Menurut Tugiyono (1985), berdasarkan bentuk bahnya
tanaman tomat dapat dibedakan menjadi 4 jenis:
1.
Tomat Biasa, yakni
tomat yang memiliki bentuk bulat pipih dan dapat ditanam di dataran rendah.
2.
Tomat Apel, yakni tomat
yang memiliki bentuk bulat, kuat dan sedikit keras menyerupai buah apel serta dapat
ditanam di daerah pegunungan.
3.
Tomat Kentang, yakni
tomat yang memiliki bentuk bulat, besar, padat dan menyerupai buah apel tetapi
agak kecil serta memiliki daun yang lebar.
4.
Tomat Keriting, yakni
tomat yang memiliki bentuk agak lonjong, keras seperti alpukat.
Menurut Cahyono (2008), kandungan nilai gizi dan
kalori dalam tomat per 100 gram bahan segar adalah sebagai berikut :
No.
|
Jenis Zat Gizi
|
Jumlah
|
1.
|
Kalori
|
20 kalori
|
2.
|
Protein
|
1,0 gram
|
3.
|
Lemak
|
0,3 gram
|
4.
|
Karbohidrat
|
4,2 gram
|
5.
|
Kalsium
|
5,0 miligram
|
6.
|
Fosfor
|
27 miligram
|
7.
|
Besi
|
0,5 miligram
|
8.
|
Vitamin A
|
1.500 SI
|
9.
|
Vitamin B-1
|
0,06 miligram
|
10.
|
Vitamin C
|
40 miligram
|
11.
|
Air
|
94 gram
|
Tanaman
tomat memiliki beberapa manfaat, dapat dikelompokkan berdasarkan Vitaminnya:
A. Vitamin C
1.
Memelihara kesehatan
gigi dan gusi
2.
Mempercepat proses
penyembuhan luka
3.
Mencegah penyakit yang
dikenal dengan Scurvy
4.
Melawan kecenderungan
perdarahan pembuluh darah yang halus.
B.
Vitamin A
1.
Membantu penyembuhan penyakit buta malam
2.
Membangun sel darah merah
3.
Salah satu alternatif diet
Materi Penelitian
Bahan :
1.
Sari-sari
wortel dan tomat 1 liter
2.
Kultur
bakteri Acetobacter xilinum 100 ml
3.
Gula
pasir 100 gr
4.
Asam
cuka (asam asetat 25%)/asam cuka dapur 20 ml
5.
Sirup
rasa dan warna disesuaikan kesukaan masyarakat
6.
Alumunium
foil satu gulung
Alat :
1.
Panci
ukuran sedang (diameter 25 cm)
2.
Kompor
3.
Kain
mori bersih sebagai saringan
4.
Gelas
ukur 100 ml
5.
Pengaduk
6.
Pisau
pengiris nata
7.
Plastik
kemasan 1/2 kg
8.
Nampan/
wadah untuk fermentasi
9.
Tali
pengikat/karet
10.
Ember/baskom
perendam/pencuci
11.
Sealing
cup ukuran aqua gelas
Prosedur
Penelitian
Berdasarkan Misgiyarta (2007), proses pembutan nata adalah sebagai berikut:
Pembuatan
Nata de Carroto.
1.
Mencuci
wortel, kemudian memotong & menghaluskan dengan blender.
2.
Menyaring
sari-sari wortel dan tomat dengan menggunakan kain mori yang bersih.
3.
Merebus
sari-sari wortel dan tomat hingga mendidih dan menambahkan gula pasir sedikit
demi sedikit.
4.
Mendinginkan
sari-sari wortel dan tomat tersebut kira-kira sampai suhu 400C.
5.
Memasukkan
asam cuka dan Acetobacter xilinum,
lalu aduk sampai merata.
6.
Memasukkan
pada nampan atau wadah untuk fermentasi dengan tinggi campuran 4–5 cm, lalu menutup
dengan kain saring dan alumunium foil.
7.
Meletakkan
wadah tersebut pada tempat yang bersih dan aman.
8.
Menginkubasi
dilakukan selama 10-15 hari pada suhu kamar.
9.
Pada
hari ke 10-15 nata siap untuk di panen.
Pemanenan Nata de Carroto
1.
Pada
hari ke 10-15 nata yang dipanen
berbentuk lembaran dengan ketebalan 1–1,5 cm.
2.
Cuci
dengan air bersih, lalu potong bentuk kubus dan di cuci kembali.
3.
Rendam
nata ke dalam air bersih selama 2–3 hari.
4.
Untuk
menghilangkan rasa asam rebus nata selama 10 menit.
Pengolahan
Nata de Carroto
1.
Untuk
memberi rasa pada nata, rebuslah 100gr
gula dalam 1 liter air
2.
Tambahkan
perasa atau essens pada air gula
tersebut dan masukkan nata
de carroto
3.
Rebus
sampai mendidih kurang lebih 15 menit.
4.
Nata
de Carroto didinginkan dan
siap dikonsumsi
Proses dan Pembahasan Penelitian
Gambar 1 Sisi atas Nata de Carroto
Gambar 2 Sisi bawah Nata
de Carroto
Gambar 3 Sisi atas Nata de Carroto
Gambar 1 adalah kenampakan Nata de Carroto pada bagian atas, dimana warna merah kejingga-jinggaan sudah tak nampak, karena sudah berubah menjadi lapisan Nata. Dalam gambar 2, sisi bawah dari Nata de Carroto masih berwarna kemerah-merahan, dan juga masih berbau tidak sedap karena belum mengalami proses perebusan sehingga masih banyak air perahan wortel dan tomat yang masih menempel dalam Nata de Carroto dan juga tingkat keasaman yang masih tinggi yang menyebabkan bau tak sedap tersebut. Ketebalan dari Nata de Carroto yang dibuat oleh penulis adalah ..cm, hal ini disebabkan karena waktu penyimpanan Nata de Carroto hanya berjumlah 8 hari sehingga belum bisa mencapai ketebalan yang diinginkan yaitu 1,5 cm. Pada awalnya air hasil dari perahan buah tomat dan sayur wortel berwarna merah kejingga-jinggaan, tetapi setelah 8 hari penyimpanan, warna air perahan tersebut berubah menjadi lembaran nata berwarna putih dan pekat. Yang menyebabkan air perahan dari buah tomat dan sayur wortel yang pada awalnya berwarna merah kejingga-jinggaan menjadi putih dan kental adalah bakteri Acetobacter xylinum, yang menggunakan media cair (air perahan wortel dan tomat) sebagai substratnya dan Acetobacter ini dapat mengubah gula menjadi selulosa. Selulosa yang terbentuk dalam substrat Acetobacter xylinum berupa benang-benang bersama dengan polisakarida yang membentuk jaringan yang terus menerus menebal hingga membentuk lapisan Nata yang berwarna putih dan pekat tersebut.
Nata de Coco dan Nata de Carroto memiliki beberapa persamaan dan perbedaaan dalam kenampakannya. Perbandingan produk yang dibuat oleh peneliti dengan Nata de Coco dapat dilihat dalam tabel 1
Faktor Pembeda
|
Nata de Coco
|
Nata de Carroto
|
Warna
|
Putih
|
Sama
|
Tekstur
|
Kenyal
|
Sama
|
Kekentalan
|
Sama
|
|
Ketebalan
|
Pada umumnya ketebalan
Nata de Coco adalah 1,5cm
|
…cm, ketebalan Nata de
Carroto bergantung kepada lama waktu penyimpanan
|
Rasa
|
Tabel 1 Perbandingan Nata de
Coco dengan Nata de Carroto
Nata de Carroto memiliki 2 keunggulan
bila dibandingkan dengan Nata de Coco, keunggulan yang pertama adalah
keunggulan yang ditinjau dari kandungan yang ada dalam Nata de Carroto, dan yang kedua adalah keunggulan yang ditinjau
dari bidang ekonomis. Keunggulan Nata de
Carroto dalam bidang kandungan adalah, Nata
de Carroto mengandung vitamin A dan C yang berasal dari kandungan tomat dan
wortel sebagai bahan pembuatan, dimana seperti yang sudah disebutkan dalam bab
2 yaitu tinjauan pustaka, peran-peran vitamin A antara lain adalah membantu
membentuk sel darah merah, mengobati penyakit buta malam., dan atau digunakan
untuk alternatif diet, dll. Dan vitamin C yang dapat menjaga kesehatan gigi dan
gusi, mempercepat proses penyembuhan luka, mencegah penyakit Scurvy, melawan kecenderungan
perdarahan pembuluh darah yang halus, dll.Lalu, Nata de
Carroto juga mengandung Karbohidrat, Kalsium, dan Niacin yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh, dan tidak terdapat dalam Nata de Coco pada umumnya. Lalu keunggulan yang kedua dari Nata
de Carroto adalah dalam bidang ekonomi, yaitu meningkatnya nilai ekonomis
dari wortel dan tomat. Seperti yang sudah dijelaskan dalam bagian latar
belakang dalam bagian pendahuluan, adanya pengolahan baru dari buah tomat dan
sayur wortel akan meningkatkan jumlah permintaan dalam pasar, sehingga hal
inilah yang menyebabkan nilai ekonomis buah tomat dan sayur wortel meningkat
karena semakin tinggi permintaan suatu barang dalam suatu pasar, akan
meningkatkan harga dari barang tersebut.
Pengemasan
Kemasan
merupakan salah satu hal yang penting
dalam rangka menghasilkan produk Nata
de Carroto untuk keperluan
komersial. Dengan demikian proses pengemasan perlu dilakukan secara teliti dan
detail prosesnya sehingga menghasilkan nilai tambah yang optimal dari manfaat
dan tujuan pengemamasan Nata
de Carroto tersebut.
Kemasan terhadap produk Nata de Carroto memiliki tujuan seabagai berikut:
Kemasan terhadap produk Nata de Carroto memiliki tujuan seabagai berikut:
1. Mengawetkan produk agar bertahan lama dan tidak rusak.
2. Memberikan sentuhan nilai estetika terhadap produk
sehingga memiliki daya tarik yang lebih tinggi.
3. Meningkatkan nilai tambah secara ekonomi terhadap produk.
4. Memudahkan proses penyimpanan dan distribusi produk.
Pengemasan dapat dilakukan dengan kemasan yang
sederhana dengan menggunakan kantung plastik kemasan dengan ukuran bervariasi ½
kg, 1 kg dan seterusnya sesuai dengan keperluan pasar bila pengemasan bertujuan
untuk komersial. Kemasan dapat pula dilakukan dengan menggunakan kemasan cup
plastik, ukuran aqua cup atau yang lebih besar. Ragam
bentuk dan ukuran sangat ditentukan oleh kebutuhan pasar.